HONGKONG, KRJOGJA.com - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, kemarin menggelar dialog terbuka dengan 150 perwakilan penduduk setempat. Namun, dia dicaci habis-habisan dan hanya mengangguk mendengar kritikan sejumlah warganya. Panitia membatasi warga yang boleh bertanya hanya 30 orang. Dalam kegiatan yang digelar di Stadion Hong Kong, 24 orang mencecar Lam.
Sejumlah warga mengkritik Lam terkait dengan kebijakan membatalkan pemilihan umum, menuduhnya mengabaikan aspirasi penduduk, dan menolak mengusut dugaan kekerasan yang dilakukan polisi. "Polisi saat ini menjadi alat politik pemerintah dan tidak ada cara untuk mengusut penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan polisi," kata seorang penduduk di dalam kegiatan dialog.
Seorang peserta bahkan secara langsung meminta Lam mundur saat itu juga karena dianggap sudah tidak layak untuk memimpin. "Anda mengatakan ingin mendengar suara rakyat, tetapi rakyat sudah menyuarakan tuntutan mereka selama tiga bulan," ujar seorang peserta lelaki. (*)