MINA, KRJOGJA.com- Jemaah haji yang mengambil Nafar Awal, Selasa, 12 Dzulhijjah (13 Agustus) ini menjadi waktu terakhir berada di Mina. Ribuan jemaah yang mengambil Nafar Awal sendiri sudah mulai bergerak ke jamarat untuk lontar jumrah dari tenda sejak jam 12 malam waktu setempat.
Menurut Kepala Satuan Tugas Mina yang juga Kadaker Madinah Akhmad Jauhari, tercatat lebih dari 120 ribu jemaah atau lebih 57 persen yang sudah mendaftarkan diri untuk melakukan Nafar Awal. Sehingga pada 12 Dzulhijjah ini diperkirakan sekitar 92 ribu jemaah yang masih berada di Mina untuk mengikuti Nafar Tsani.
"Pergerakan jemaah yang mengambil Nafar Awal akan dimulai jam 7 pagi WAS. Mereka akan dievakuasi menuju hotel masing-masing di Makkah dengan bus naqobah yang dialokasikan 21 bus untuk tiap maktab seperti ketika pendorongan dari Makkah ke Arafah," sebut Jauhari.
Proses pergerakan ini ditargetkan sudah selesai sebelum pukul 17.00 WAS. Sebab persyaratan untuk jemaah yang mengambil Nafar Awal, jemaah sudah harus keluar dari Mina sebelum terbenam matahari.
"Kalau setelah matahari tenggelam masih di Mina, berarti harus melanjutkan mabit dan mengambil Nafar Tsani," lanjutnya.
Mabit dan lontar jumrah sendiri menjadi rangkaian haji yang bisa dikatakan paling berat. Pasalnya jemaah harus berjalan kaki paling dekat 2 kilometer dari tenda pondokan menuju jamarat. Belum lagi nantinya jemaah harus berdesak-desakan saat melontar jumrah. Itulah mengapa pemerintah Kerajaan Saudi Arabia membuat aturan mengenai waktu lontar jumrah bagi tiap negara. (Feb)