Myanmar Bela Panglima Militer dari Sanksi Amerika

Photo Author
- Jumat, 19 Juli 2019 | 04:12 WIB

MYANMAR, KRJOGJA.com - Angkatan Bersenjata Myanmar memprotes keputusan pemerintah Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi larangan berkunjung ke negara itu kepada Panglima Jenderal Min Aung Hlaing dan tiga petinggi militer lainnya. Penyebabnya adalah dia diduga terlibat dalam pembantaian minoritas Rohingya di negara bagian Rakhine.

"Keputusan itu mencoreng harga diri militer Myanmar. Keputusan kami seharusnya dihormati," kata juru bicara Angkatan Bersenjata Myanmar, Brigjen Zaw Min Tun.

Selain Min, para petinggi angkatan bersenjata Myanmar yang dijatuhi sanksi oleh AS adalah wakil panglima Soe Win, Brigjen Than Oo, dan Aung Aung. Seluruh keluarga mereka juga dilarang memasuki AS. Zaw juga menyatakan pemerintah AS tidak memahami akar permasalahan di Rakhine.

Militer Myanmar terus menjadi sorotan setelah diduga melakukan persekusi, pengusiran, hingga pembunuhan terhadap etnis Rohingya dan minoritas lainnya di Rakhine. Kekerasan itu kembali memburuk sekitar Agustus 2017 lalu.

Kekerasan dipicu oleh penyerangan sejumlah pos polisi oleh kelompok militan di Rakhine. Alih-alih menangkap para pelaku, militer Myanmar diduga mengusir, menyiksa, hingga membunuh etnis Rohingya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X