SINGAPURA, KRJOGJA.com - Dokter Kepresiden yang dikirim Presiden Jokowi untuk membantu perawatan Ani Yudhoyono, Terawan Agus Putranto menjelaskan kondisi terakhir istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum meninggal dunia, Sabtu (01/06/2019) siang.
Diberitakan sebelumnya, Ibu Negara ke-6 RI, Ani Yudhoyono wafat di rumah sakit National University Hospital (NUH), Singapura, pada Sabtu (01/06/2019) pukul 11.00 waktu Singapura.
"Tim di sini dan tim dokter dari NUH dan dokter dari Amerika sudah berjuang keras. Tapi Tuhan punya rencana yang lebih baik," ujar Terawan.
Sebelum meninggal dunia, Terawan menjelaskan, kondisi Ani Yudhoyono sempat membaik pada Jumat (21/05/2019). Namun secara tiba-tiba kondisi Ani Yudhoyono mengalami kemunduran, dan memang terindikasi karena perjalanan penyakit kanker darahnya.
"(Meninggal dunia) dalam kondisi tidak sadarkan diri. Waktu itu ditidurkan karena gagal napas, sehingga beliau dipakaikan respirator," jelas Terawan.
Penggunaan respirator untuk Ani dilakukan tim dokter sejak Jumat malam. Terawan juga menjelaskan, Ani Yudhoyono hingga hari wafatnya juga belum dilakukan donor sumsum tulang belakang. Sedianya adik Ani, Pramono Edhie Wibowo merupakan pendonor. (*)