SUDAN, KRJOGJA.com - Perwakilan Sudan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Yasir Abdelsalam, mengatakan bahwa proses transisi pemerintahan dari militer ke sipil usai kudeta dapat dipercepat karena gelombang demonstrasi rakyat kian besar.
"Periode transisi dapat dipercepat tergantung pada perkembangan di lapangan dan kesepakatan antara semua pemangku kepentingan," ujar Abdelsalam di hadapan Dewan Keamanan PBB.
Militer, yang kini sedang mengambil alih kekuasaan di Sudan, memang sudah memastikan bahwa mereka akan membentuk pemerintahan sipil, tapi membutuhkan waktu lama. Di tengah desakan warga, mereka pun merencanakan pertemuan dengan semua kubu dalam perpolitikan Sudan untuk membicarakan pemerintahan sipil kelak.
"Dewan [militer] akan menjadi penjamin pembentukan pemerintahan sipil dengan kolaborasi dengan pasukan politik dan semua pemangku kepentingan. Tak ada pihak yang akan disingkirkan," ucap Abdelsalam.
Militer mengambil alih pemerintahan di Sudan dengan membentuk Dewan Militer selama dua tahun ke depan. Indikasi kudeta Bashir mulai menguat ketika Kementerian Pertahanan dan angkatan bersenjata mulai mengerahkan pasukan dan mengepung kediaman presiden. Mereka juga menarik seluruh ajudan presiden. (*)