Rakyat Sudan Tuntut Menhan Mundur

Photo Author
- Sabtu, 13 April 2019 | 18:19 WIB

SUDAN, KRJOGJA.com - Perayaan kejatuhan Presiden Sudan, Omar al-Bashir, karena jabatannya yang dipertahankan selama 30 tahun sekejap berubah menjadi kekhawatiran. Penyebabnya adalah angkatan bersenjata memutuskan mengambil alih kekuasaan usai kudeta dengan membentuk Dewan Militer, dan tidak memberi kesempatan kalangan sipil membentuk pemerintahan baru.

Kelompok pegiat Asosiasi Profesional Sudan (SPA) menyatakan menolak militer mengambil alih pemerintahan. Mereka mendesak seluruh rakyat tetap berunjuk rasa mendesak angkatan bersenjata menyerahkan kekuasaan kepada kelompok sipil.

"Rezim ini juga menggunakan kudeta untuk kembali berkuasa, padahal kami sebagai rakyat justru melawan hal itu," demikian pernyataan SPA.

Aktivis Omar al-Neel menyatakan menolak pemerintahan militer. "Seluruh rakyat Sudan di jalan menuntut rezim sebelumnya turun dan tidak ingin kembali ke pusaran yang sama," kata al-Neel.

Desakan rakyat itu terbukti cukup ampuh. Menteri Pertahanan Sudan yang juga Kepala Dewan Militer, Jenderal Awad Ibn Auf, menyatakan mengundurkan diri dari posisinya.

Akan tetapi, rezim angkatan bersenjata tetap berjalan dan posisinya digantikan oleh Letjen Abdel Fattah al-Burhan Abdelrahman. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X