SWISS, KRJOGJA.com - Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dilaporkan bakal absen dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Pelucutan Senjata di Jenewa, Swiss, pekan ini. Diduga kuat hal ini ada hubungannya dengan dugaan persekusi serta pembantaian etnis Rohingya, yang dilakukan aparat dan kelompok radikal Buddha di negara itu.
Kehadiran Suu Kyi akan diwakilkan Menteri Persatuan untuk Kerja Sama Internasional Myanmar, Kyaw Tin. Suu Kyi semula dijadwalkan menjadi pembicara dalam salah satu sesi Konferensi Pelucutan Senjata PBB sekitar pukul 11.00 waktu Jenewa pada Rabu (27/02/2019) mendatang.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, juga tidak merespons pernyataan Reuters terkait agenda Suu Kyi tersebut. Sejumlah diplomat Myanmar di Jenewa juga tak dapat dimintai komentar terkait hal itu.
Suu Kyi banyak melewatkan sejumlah pertemuan internasional sejak krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine kembali memburuk pada Agustus 2017. Banyak pihak yang kecewa terhadap sikap Suu Kyi yang merupakan peraih Nobel Perdamaian. Dia dianggap gagal melindungi etnis minoritas Rohingya yang menerima persekusi hingga dugaan pelanggaran hak asasi manusia dari aparat Myanmar. (*)