KORUT, KRJOGJA.com - Korea Utara dilaporkan mengoperasikan setidaknya 13 pangkalan peluru kendali yang disembunyikan di tengah perundingan perlucutan senjata nuklir dengan Amerika Serikat. Hal ini terungkap dalam laporan lembaga think tank AS, Center for Strategic and International Studies (CSIS), merujuk pada citra satelit yang mereka himpun.
Kepala Program Korea Utara CSIS, Victor Cha, mengatakan bahwa Kim Jong-un tampaknya mengelabui Presiden Donald Trump dengan menghancurkan salah satu pangkalan rudal, tapi masih ada belasan situs lain yang beroperasi. "Tampaknya pangkalan-pangkalan ini belum dibekukan. Pekerjaan masih berlangsung," ujar Cha.
Berdasarkan laporan CSIS, situs-situs rudal tersebut berlokasi di daerah pinggiran pegunungan di Korut. Menurut CSIS, situs itu dapat digunakan untuk menyimpan rudal berbagai jarak, yang terjauh bisa mencapai wilayah AS.
"Basis rudal yang beroperasi ini bukan fasilitas peluncuran. Rudal bisa diluncurkan dari dalam situs itu dalam keadaan darurat, dengan prosedur operasi tentara Korut memerintahkan semua pelontar rudal disebar ke situs-situs operasi itu," demikian bunyi laporan tersebut.
Salah satu situs yang paling dekat dengan perbatasan Korea Selatan, Sakkanmol, dilaporkan "aktif dan dikelola dengan sangat baik." (*)