Amerika Miliki Bukti Myanmar Rencanakan Genosida Rohingya

Photo Author
- Rabu, 26 September 2018 | 04:48 WIB

AMERIKA, KRJOGJA.com - Tim investigasi pemerintah Amerika Serikat mengklaim menemukan bukti bahwa militer Myanmar merencanakan kampanye pembunuhan massal, perkosaan, dan kekejaman lainnya yang terkoordinasi dengan baik terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Dugaan ini terangkum dalam laporan Kementerian Luar Negeri AS yang akan dirilis ke publik pada Senin (01/10/2018) mendatang. Laporan ini diharapkan bisa menjadi bukti untuk penerapan sanksi AS atau tindakan hukum lainnya terhadap pemerintah Myanmar.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil wawancara terhadap lebih dari seribu orang Rohingya di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh, di mana sekitar 700 ribu korban kekerasan di Myanmar kabur. "Survei ini mengungkap kekerasan yang terjadi baru-baru ini di wilayah Rakhine Utara sangat ekstrem. Kekerasan ini termasuk dalam skala besar dan ditargetkan untuk melakukan teror dan mengusir penduduk Rohingya," tulis laporan itu.

Sejumlah korban selamat menggambarkan secara detail yang mereka saksikan, termasuk ketika para tentara membunuh bayi dan anak-anak. Mereka juga menceritakan penembakan orang tak bersenjata, orang dikubur hidup-hidup, hingga korban dilemparkan langsung ke kuburan massal yang dibangun militer Myanmar.

Tak hanya itu, mereka juga menggambarkan kekerasan seksual yang dilakukan di depan umum oleh militer Myanmar. Menurut laporan itu, seorang saksi juga menggambarkan empat gadis Rohingya yang diculik, diikat dengan tali, diperkosa selama tiga hari, dan dibiarkan dalam keadaan setengah mati. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X