ARAB SAUDI, KRJOGJA.com - Ribuan jamaah Haji Khusus anggota Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) bergerak meninggalkan hotel transit tempat mereka menginap sementara menuju Mina untuk selanjutnya berangkat ke Arafah.
"Persiapan jamaah memasuki puncak Ibadah haji di Arafah dan Mina (Armina) sudah tidak ada kendala lagi. Sebab, persiapan administratif dan kendala teknis di lapangan telah selesai pada 7 Dzulhijjah,†kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Himpuh Muharom Ahmad melalui pesan singkat dari Makkah Al Mukaromah, Minggu (19/8/2018).
Ia menjelasjan, Ketum HIMPUH Baluki Ahmad beserta jajaran pengurus HIMPUH lainnya terus memonitor dan melakukan pendampingan kepada para pimpinan dan petugas PIHK dalam lim5 hari terakhir. Selain itu, untuk akomodasi dan tenda-tenda jamaah haji khusus di Armina sudah disiapkan dan lengkap.Â
“Tidak kurang 250 bus telah selesai i'timad dan siap untuk membawa jamaah melakukan Ibadah puncak ke Armina dan Masjidil Haram selama tuga hari kegiatan Tarwiyah, Wukuf Arafah, Mabit di Muzdalifah dan di Mina,†tutur Muharom. Ketum HIMPUH H Baluki Ahmad menambahkan, tantangan terbesar tahun ini adalah area di Maktab-Maktab terdekat dengan Jamarat di Mina, yang sangat padat.
Untuk itu, memerlukan perhatian serius semua pihak terkait, karena dalam enam Maktab dari Maktab 111 - 116 selain diisi jamaah haji Indonesia juga ditambah jamaah haji Malaysia dan Brunei. Semula mereka hanya menempati dua maktab, kini telah berbaur di empat maktab terdepan.
"Kita berharap ke depannya, bersama-sama Pemerintah RI hak penempatan area Majr Kabs dikembalikan sepenuhnya kepada Indonesia. Karena, pada awalnya area Majr Kabs yang dekat Majarat adalah untuk penempatan 10% jamaah haji khusus Indonesia sebagai bagian tidak terpisahkan dari akomodasi seluruh jamaah haji Indonesia yang 90%-nya ditempatkan di Muaisim yang jaraknya 2 km dari Jamarat,†tandas Baluki. (Ful)
