DEN HAAG, KRJOGJA.com - Idul Fitri merupakan hari merayakan kemenangan setelah puasa sebulan, sekaligus menegaskan kebhinnekaan Indonesia. Lewat acara halal bihalal ini, tali silaturahmi dan persaudaraan antara KBRI dan WNI kian dipertautkan. Baik antar masyarakat Indonesia termasuk dengan para pemuka agama non-Islam Indonesia di Belanda dan dengan masyarakat Belanda yang memiliki kedekatan dengan Indonesia, semakin dipererat. Â
Hal ini tampak dalam perayaan halal bihalal di halaman KBRI Wassenar Den Haag, Jumat siang waktu setempat (sore WIB). Siaran pers KBRI yang diterima KRJOGJA.com, Sabtu (16/6/2018) menyebutkan, halal bihalal di Wisma Duta merupakan puncak rangkaian penyelenggaraan kegiatan Ramadan dan Idul Fitri di Belanda. Malam sebelumnya, diselenggarakan takbir menyambut Idul Fitri di masjid Indonesia Al Hikmah, di Den Haag dan paginya melakukan shalat Idul Fitri. Bertindak sebagai Imam Ustadz Muhamad Fauzi Azhar dan sebagai Khotib Ustadz Rifqi Maula Ade Khaerul Lc MA. Salat dihadiri sekitar 2.000 orang, warga Indonesia, Belanda, dan warga negara lain seperti Turki dan Maroko.
Sebagaimana tradisi di Indonesia, halal bihalal di Wisma Duta juga menghidangkan menu khas lontong opor - sambal goreng hati. Namun juga terdapat sate, rendang, gado-gado, soto konro, nasi kebuli, sayur asam, es cendol, dan ice cream pun cukup berlimpah. “Makanan yang dihidangkan di sini benar-benar excellent,†kata Arnold van Doorn, anggota Dewan Kota Den Haag.
Arnold menyukai makanan Indonesia dengan favoritnya :Â rendang, es cendol, dan tongseng.
Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja beserta istri dan Wakil Duta Besar Fikry Cassidy menyambut tamu yang datang. Meski bukan hari libur, mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda atau WNI yang mukin di Belanda meluangkan waktu untuk datang.
“Acara yang diselenggarakan setahun sekali oleh KBRI ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk bersilaturahmi dengan sesama Muslim di Belanda,†kata Puji Wahyuningtyas, WNI yang mukim di Den Haag.
Antusiasme ini juga ditunjukkan beberapa mahasiswa UI yang meluangkan waktunya, Wafi, Ilham, Bayu, Imam, Irfan, dan Naufal. Selain senang bisa hadir di Wisma Duta mereka mengaku inilah saat untuk merayakan hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa di Belanda yang sangat berat tantangannya.
“Waktu puasanya panjang banget dan membuat jam tidur jadi berantakan,†kata mereka. (Fsy)