Panglima Myanmar Bantah Pemerkosaan Rohingya

Photo Author
- Selasa, 1 Mei 2018 | 15:50 WIB

MYANMAR, KRJOGJA.com - Panglima Myanmar menyangkal anggotanya melakukan pemerkosaan dan penganiayaan seksual lainnya saat operasi militer terhadap Rohingya. Pernyataan itu disampaikan Jenderal Senior Min Aung Hlaing saat bertemu delegasi utusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) di Naypyidaw, Myanmar.

PBB menuduh militer Myanmar telah melakukan 'pembersihan etnis', termasuk pemerkosaan dan pembunuhan yang membidik warga Rohingya pasca serangan terhadap beberapa pos keamanan pada Agustus lalu.

Akibat operasi militer tersebut lebih dari 700 ribu etnis Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh, menyelamatkan diri dari desa-desa yang terbakar dan kekerasan yang dilakukan tentara. "Tatmadaw (tentara) selalu disiplin, dan bertindak terhadap siapa pun yang melanggar hukum," kata Jenderal Min Aung Hlaing kepada delegasi DK PBB.

Setelah berkali-kali tidak mendapat akses ke Myanmar, delegasi DK PBB akhirnya melakukan kunjungan pertamanya sejak pekan lalu. Mereka sempat mengunjungi kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh.

Saat dikunjungi delegasi DK PBB, pengungsi Rohingya melaporkan kekerasan seksual yang mereka alami. Tapi Min Augn Hlaing menegaskan bahwa pasukannya tidak memiliki sejarah pelecehan seksual. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X