JAKARTA, KRJOGJA.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau agar seluruh Duta Besar, Perwakilan Tetap, Konsul Jenderal, dan Pejabat Kekonsuleran Indonesia di seluruh dunia tidak boleh bersikap inferior dalam menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak diplomasi RI di negara tempat mereka berdinas.
Imbauan itu disampaikan Jokowi saat berpidato untuk meresmikan pembukaan Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri (Raker Keppri 2018), bertempat di Gedung Pancasila Kemlu RI.
Rapat kerja itu, dengan tema "Diplomasi Zaman Now", juga bertujuan untuk mengevaluasi capaian serta membahas sejumlah rencana diplomasi Indonesia di negara atau organisasi internasional tempat para dubes dan perwakilan tetap berdinas.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (selaku tuan rumah), beberapa Menteri Kabinet Kerja, para Duta Besar dan Perwakilan Tetap RI di Luar Negeri, serta anggota Komisi I DPR RI turut hadir dalam perhelatan itu.
"Masuk ke dalam keanggotaan G-20 menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia. Saya ulang, kita ini negara besar bukan inferior... Kalau kita masih bersikap inferior, bagaimana kita mau gagah dalam sebuah summit atau konferensi," kata Presiden Jokowi di Gedung Pancasila Kemlu RI, Senin (12/2/2018).
Jokowi berargumen, para diplomat RI di seluruh dunia sudah tak lagi memusatkan tugasnya untuk mencari-cari bantuan bagi Indonesia.
"Sudah seharusnya kita membantu, membantu, membantu. Kita negara besar. Pertumbuhan ekonomi kita baik. Produk domestik bruto kita di peringkat empat teratas di G-20... Di ASEAN, hanya kita yang menjadi anggota G-20. Untuk menunjukkan itu, ya kita harus merasa besar. Tidak lagi minta bantuan, tapi sekarang, kita kasih bantuan. Kalau bisa, kita anggarkan untuk bantuan internasional," tegas Jokowi.
Mengilustrasikan salah satu kiat imbauannya, Jokowi menyarankan agar para diplomat RI di seluruh dunia harus memposisikan diri sebagai figur kenegaraan yang besar kala bersanding dengan diplomat asing dan pemimpin negara tuan rumah tempat mereka berdinas.