Amerika Masukkan Pemimpin Hamas Sebagai Teroris Global

Photo Author
- Kamis, 1 Februari 2018 | 13:37 WIB

AMERIKA, KRJOGJA.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memasukkan pemimpin kelompok Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh dalam daftar teroris global. Selain Haniyeh, satu kelompok islamis di Mesir dan Palestina juga masuk dalam daftar tersebut, Kamis (31/01/2018).

Dalam rilis pengumumkan keputusan itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson  menekankan bahwa mereka yang dianggap sebagai "pemimpin dan kelompok teroris, termasuk dua yang disponsori dan diarahkan oleh Iran, mengancam stabilitas Timur Tengah, merongrong proses perdamaian, dan menyerang sekutu kami Mesir dan Israel."

Selain Ismail Haniyeh, masuk dalam daftar teroris khusus global Departemen Luar Negeri AS adalah  Harakat al-Sabireen, Liwa al Thawra, dan Harakat Sawa'd Misr. Konsekuensinya, seluruh properti dan kepentingan mereka dalam yurisdiksi AS diblokir. Secara umum, warga negara AS juga dilarang untuk terlibat transaksi dengan mereka.

Ismail Haniyeh adalah pemimpin sekaligus Presiden Biro Politik Hamas. Hamas dinyatakan sebagai organisasi teroris asing pada 1997. Pada 2001 telah didapuk dalam daftar teroris global.

Menurut rilis Departemen Luar Negeri AS, Haniyeh memiliki hubungan dekat dengan sayap militer Hamas sekaligus pendukung perjuangan bersenjata termasuk melawan warga sipil.

Haniyeh disebut terlibat dalam serangan teroris melawan warga Israel. Hamas juga bertanggung jawab atas tewasnya 17 warga Amerika Serikat. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X