66 Tahun Merdeka, Rakyat Libya Inginkan Perdamaian

Photo Author
- Senin, 25 Desember 2017 | 13:50 WIB

TRIPOLI, KRJOGJA.com - Rakyat Libya memperingati 66 tahun kemerdekaan mereka. Satu hal yang paling dirindukan warga Libya adalah perdamaian mengingat perpecahan politik dan kondisi tidak aman terus menghantui negara itu.

Amani Saeed (25), optimistis bahwa peringatan kemerdekaan akan menyaksikan berakhirnya kerusuhan dan awal perdamaian, yang telah hilang selama bertahun-tahun.

"Kami merasa kami telah kehilangan tahun-tahun penting belakangan ini. Kami ingin memperbaiki ini dengan menyelesaiakan silang-pendapat melalui dialog dan tanpa kekerasan. Konflik telah menewaskan dan membuat keluarga kami kehilangan rumah. Konflik juga memaksa putra kami membayar harganya," kata mahasiswi kedokteran itu dalam Peringatan HUT ke-66 Libya, Minggu 24 Desember, kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin (25/12/2017).

"Rakyat Libya sudah jemu dengan bahasa senjata dan menginginkan perdamaian pada 2018. Mereka ingi semua perang antara suku dan kota besar berakhir dan susunan masyarakat menjadi kuat lagi di Libya," kata Dalal Meftah, seorang pekerja sosial.

"Peringatan kemerdekaan kami adalah saat bersejarah yang harus diperingati oleh setiap orang dan dijadikan peluang untuk bersatu. Setiap orang takut, dan ini lah waktunya untuk membenarkan semuanya," wanita tersebut menjelaskan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X