NEC Sediakan Sistem Pencegahan Bencana untuk BMKG

Photo Author
- Rabu, 20 Desember 2017 | 03:12 WIB

TOKYO, KRJOGJA.com - NEC Corporation (NEC; TSE: 6701) menyediakan sistem pencegahan bencana area luas kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Republik Indonesia (BMKG Indonesia).

Dana yang telah dipergunakan untuk sistem ini adalah dana bantuan dari program pemerintah Jepang yang dialokasikan untuk pembaharuan terhadap peralatan bagi manajemen risiko bencana, yang dijadwalkan akan mulai dioperasikan pada semester awal tahun 2018.

Indonesia merupakan suatu negara dengan tingkat resiko gempa bumi yang sangat tinggi, sebagaimana yang bisa dilihat dari dampak kerusakan yang signifikan akibat Gempa Besar Sumatra yang terjadi pada bulan Desember 2004 silam.

Prakiraan dan sistem peringatan terhadap gempa bumi dan tsunami telah diterapkan dan dioperasikan, namun pengembangan sistem untuk meningkatkan akurasi analisis pusat gempa dan estimasi skala gempa akan selalu menjadi suatu kebutuhan.

Sistem pencegahan bencana area luas ini akan mengumpulkan intensitas seismik dan informasi bentuk gelombang yang diperoleh dari seismometer baru yang dipasang di 93 tempat di seluruh Indonesia. Data tersebut akan dikirim ke pusat data di kantor pusat BMKG di Jakarta secara waktu nyata melalui sistem komunikasi berbasis satelit (VSAT).

Sistem ini akan memudahkan BMKG dalam melakukan pantauan aktivitas seismik secara konsisten dan dapat meningkatkan akurasi analisis pusat gempa dan estimasi skala. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X