Amerika Minta Pihak Bertikai di Yaman Berunding

Photo Author
- Selasa, 5 Desember 2017 | 15:59 WIB

AMERIKA, KRJOGJA.com - Seorang pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat meminta semua pihak berkonflik di Yaman mulai kembali mendorong perundingan politik untuk mengakhiri perang bersaudara, menyusul tewasnya mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dalam serangan tepi jalan.

Pejabat AS yang enggan disebutkan namanya mengatakan klaim pemberontak Houthi soal peluncuran peluru kendali ke Abu Dhabi menunjukkan betapa perang ini mengganggu stabilitas kawasan dan bagaimana rezim Iran mengeksploitasi perang untuk ambisi politiknya sendiri.

Sementara itu, sejumlah analis mengatakan kematian Saleh bakal jadi dorongan moral untuk pemberontak Houthi yang beraliansi dengan Iran. Alasannya, Saleh telah berpindah haluan dan meninggalkan Houthi untuk membela koalisi pimpinan Arab Saudi.

Saleh tewas dalam serangan tepi jalan pada Senin waktu setempat dan di sisi lain, kematiannya bisa menjadi pukulan telak bagi koalisi Saudi yang mengintervensi peperangan untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Pemerintahan Hadi yang diakui masyarakat internasional sempat diusir dari Sanaa oleh aliansi Houthi-Saleh sebelum mantan presiden itu membelot ke Saudi.

Pembelotan Saleh sempat diharapkan menjadi titik balik dalam pertempuran melawan pemberontak Houthi dan mengakhiri blokade Saudi yang membuat jutaan orang terancam kelaparan serta penyakit. Namun, harapan itu kini sirna. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X