TAIWAN, KRJOGJA.com – Perguruan tinggi sebagai 'agent of life', diharapkan mampu memainkan peran cukup besar dalam mempersiapkan generasi baru melalui perubahan, penyesuaian dan penyempurnaan kurikulum pendidikannya. Empat isu besar yang dibahas dalam forum internasional yakni kecerdasan artificial buatan melalui peningkatan kinerja robotika, 'internet of thinks (iot), big data, dan loss of humanity'. Selain itu juga menginternalisasikan empat isu besar tesebut sebagai bahan kajian pembelajarannya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr Gunawan Budiyanto mengemukakan hal tersebut ketika menjadi keynote speaker dalam forum Rektor Universitas-Universitas Asia Pasifik, di Asia University, Taiwan, Selasa (21/11/2017). Dalam siaran pers yang diterima Redaksi KRJOGJA.com, Rabu (22/11/2017) disebutkan, forum rektor dan presiden dari berbagai universitas di dunia ini mendiskusikan tentang dampak revolusi industri 4.0 terhadap pendidikan tinggi pada bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Forum yang digagas Asia University, Taiwan ini dibuka oleh The Founder of Asia University, Chang-Hai Tsai.
Disebutkan Gunawan, Indonesia merupakan negara yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik dan dikelilingi oleh barisan gunung berapi aktif. Hal tersebut yang kemudian sering memicu terjadinya bencana alam di Indonesia, bahkan bencana alam juga seperti sudah menjadi bagian dari kehidupan masyakarat Indonesia. Melihat seringnya bencana alam melanda Indonesia, UMY, berusaha memadukan teknologi informasi sebagai bentuk kewaspadaan dan peringatan dini akan kebencanaan di Indonesia. Â
Dalam pemaparannya berjudul 'Internet of Thinks Perspective in Disaster Learning, A Best Practice at UMY' Gunawan menyontohkan, tentang pemetaan bencana di Yogyakarta yang menggunakan teknologi informasi sebagai alatnya. Bahkan di UMY sendiri bencana menjadi kajian khusus dengan dibentuknya Pusat Studi Bencana UMY. Selain itu, dengan komitmen yang tinggi, UMY juga menginisiasi agar banyak akademisinya yang terlibat dalam studi bencana dari berbagai perspektif bidang ilmu. Â
“Karena itu pula, UMY menurutnya sebagai sebuah universitas yang masih muda yang memiliki banyak program internationalisasi merasa perlu untuk terlibat dan hadir dalam percaturan internasional guna memasuki era baru yaitu Revolusi Industri 4.0 ini," tambahnya.
Sementara The Founder of Asia University Chang-Hai Tsai dalam sambutannya menjelaskan, forum diadakan setiap tahunnya untuk menjembatani perguruan-perguruan tinggi di Taiwan maupun di Asia Pasifik dapat bertatap muka dan berbagi informasi tentang tema-tema terbarukan.
Rektor-rektor yang diundang dalam forum ini juga berasal dari univeristas-universitas di Asia Pasifik yang telah masuk ke era Revolusi 4.0, antara lain Prof. Huey-Jen su, Presiden National Chengkung University, Taiwan dan Prof Yao-Ting Sung, Presiden National Taiwan Normal University, Taipeh, serta Sayendra Patnaik, KIIT University, India. Selain itu, tidak kurang dari 200 peserta juga hadir dalam forum internasional ini. (Fsy)