KORUT, KRJOGJA.com - Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat bahwa pengerahan tiga kapal induk di Pasifik dalam rangka latihan bersama Angkatan Laut Korea Selatan memperburuk ketegangan di kawasan dan dapat memicu perang nuklir.
"Pengerahan tiga kapal induk yang pertama sejak 2007 ini membuat perang nuklir sulit dirediksi sebab peralatan perang nuklir AS telah berada dalam posisi menyerang," tutur Duta Besar Korut untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ja Song Nam, dalam suratnya kepada Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Peringatan Korut itu muncul menanggapi operasi latihan bersama USS Ronald Reagan, USS Nimitz, USS Theodore Roosevelt, dan tujuh kapal perang Korsel selama empat hari terakhir di Semenanjung Korea. Pengerahan tiga kapal perang ini dilakukan bersamaan dengan tur Presiden Donald Trump ke Asia sejak awal pekan lalu.
Ja mengatakan, dalam latihan itu AS turut menerbangkan jet pengembom strategis B-52, B-1B, dan B-2 di langit Korsel yang berbatasan langsung dengan negaranya. Dalam suratnya, Ja menganggap latihan perang nuklir itu menjadikan situasi kawasan mencapai titik terburuk yang pernah terjadi di Semenanjung Korea.
"Latihan perang nuklir skala besar dan pemberontakan tersebut membuat kami menyimpulkan bahwa pilihan yang kami ambil [untuk terus mengembangkan rudal dan nuklir] adalah benar. Dan kami harus menempuh jalan ini sampai titik akhir," tulis Ja.
Dia juga menuding DK PBB menutup mata terkait latihan perang nuklir yang dilakukan AS tersebut. Ja menganggap, pengabaian ini membawa bencana besar kepada umat manusia. (*)