TURKI, KRJOGJA.com - Turki resmi memutuskan untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia meski ditentang negara-negara sesama anggota NATO. Keputusan ini telah dikonfirmasi Menteri Pertahanan Nurettin Canikli.
Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim mengatakan, kewajiban Ankara sebagai anggota NATO tidak akan terganggu meski membeli sistem anti-rudal mutakhir Moskow tersebut. Dia mengeluh sulitnya mendapatkan sistem pertahanan canggih serupa dari negara-negara aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut.
â€Kami sangat ingin mendapatkannya dari negara-negara anggota NATO, namun gagal mendapatkan dukungan yang diperlukan dari AS,†kata Yildirim.
“Fakta bahwa kita telah memasuki kerja sama pertahanan dengan Rusia, tidak berarti kewajiban kita sebagai anggota NATO terganggu. Kerja sama semacam itu dengan Rusia hanya untuk menghilangkan ancaman terhadap Turki dalam jangka pendek,†papar Yildirim.
Jenderal Petr Pavel, Ketua Komite Militer NATO, baru-baru ini memperingatkan Turki tentang konsekuensi dari kemungkinan pembelian S-400 Rusia. â€Kedaulatan jelas ada dalam akuisisi peralatan pertahanan, namun dengan cara yang sama seperti negara-negara berdaulat dalam membuat keputusan, mereka juga berdaulat dalam menghadapi konsekuensi dari keputusan tersebut,†kata Pavel. (*)