RI Gandeng Australia Soal Deteksi Aksi Bongkar Muat Ikan Ilegal

Photo Author
- Sabtu, 21 Oktober 2017 | 22:10 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) Australia membahas cara mendeteksi bongkar muat ikan di tengah laut (transshipment) dan pendaratan kapal secara ilegal.

Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Aryo Hanggono dalam keterangannya mengatakan, isu Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing yang terjadi di Indonesia telah menjadi isu global. Ini mengingat Indonesia adalah penghasil tangkapan ikan ketiga terbesar di dunia dengan pasar ekspor utama Asia dan Amerika Serikat.

"Pada 2006 diperkirakan Indonesia mengalami kerugian hingga US$ 2 miliar, di mana tangkapan ilegal mencapai 1,5 kali jumlah tangkapan legal," kata Aryo, Sabtu (21/10/2017).

Menurutnya, salah satu lautan di Indonesia yang menjadi titik panas IUU Fishing di Indonesia adalah Laut Arafura. Lautan tersebut merupakan golden fishing zone di Indonesia, ikan bisa ditangkap sepanjang tahun tanpa ada musiman.

"Yang kedua Indian Ocean itu harus dipantau bersama antara Indonesia dan Australia karena laut itu sangat luas. Oleh karena itu, sebaiknya tools (teknologi monitoring) ini dapat digunakan bersama,” terang Aryo.

IUU Fishing bukan hanya menjadi musuh Indonesia, melainkan juga telah menjadi musuh dunia. Hasil studi Agnew et al pada 2009 menunjukkan total nilai kerugian akibat kegiatan IUU Fishing saat ini di seluruh dunia diperkirakan sebesar US$ 10 - 23,5 miliar per tahun.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X