ARAB, KRJOGJA.com - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengizinkan perempuan untuk menyetir kendaraan mulai 24 Juni 2018 nanti. Keputusan ini dianggap bersejarah mengingat larangan perempuan mengemudi sudah berlangsung sejak lama.
Keputusan itu diambil setelah perlawanan bertahun-tahun dari aktivis perempuan. Mereka menganggap aturan itu sebagai simbol penindasan terhadap hak perempuan.
Pengumuman itu disambut euforia di Riyadh. "Saya sangat gembira sekaligus terkejut," ujar Haya al-Rikayan, seorang karyawan bank berusia 30 tahun di Riyadh.
Warga menari-nari di jalanan untuk bermain drum dan memainkan musik elektronik. Pemandangan tersebut merupakan anomali menakjubkan di sebuah negara yang dikenal dengan segregasi gender yang ketat dengan visi Islam keras.
Selain boleh menyetir, perempuan Saudi nanti juga diizinkan masuk ke stadion olah raga untuk menonton konser musik. Langkah itu dilontarkan dalam rencana Visi 2030 pemerintah untuk reformasi sosial dan ekonomi saat kerajaan mempersiapkan era pascaminyak. (*)
