FILIPINA, KRJOGJA.com - Filipina menyatakan telah menghentikan sementara hubungan dagang dengan Korea Utara sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. Keputusan ini diambil usai Korea Utara terus melakukan tindakan provokasinya dengan uji coba rudal dan nuklir.
Langkah ini sesuai dengan permintaan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang meminta PBB memberikan sanksi baru yang lebih keras. Permintaan itu diajukan usai Korea Utara mengklaim berhasil mengadakan uji coba bom hidrogen pada akhir pekan lalu.
“Kami bisa mengatakan bahwa kami telah menghentikan sementara hubungan dagang dengan Korea Utara. Kami sepenuhnya menaati resolusi Dewan Keamanan PBB termasuk sanksi ekonominya,†ujar Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano.
Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat dan belum terlihat akan mereda dalam waktu dekat. Pasalnya, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, terus meningkatkan pengembangan senjatanya dan melakukan beragam uji cobanya walau hal tersebut sudah dikecam dan dijatuhi sanksi oleh BBB.
Pemutusan hubungan dagang ini disinyalir bak tamparan ke wajah Korea Utara. Sebab Filipina merupakan mitra dagang Pyongyang terbesar kelima dengan perdagangan bilateral tahun ini saja bernilai USD28,8 miliar. (*)
