JEPANG, KRJOGJA.com - Kepulauan Jepang membentuk rangkaian panjang di lepas pantai daratan utama Asia bagian utara sehingga setiap pemain kawasan yang ingin meluncurkan rudal jarak pendek atau menengah mesti melewatinya. Proyektil Korea Utara sempat terbang sejauh 2.700 kilometer dari tempat peluncurannya di dekat Pyongyang, sebelum jatuh di samudra, sekitar 1.200 kilometer dari Hokkaido.
Sempat mengancam untuk menembakkan rudal ke Guam yang berjarak 3.500 kilometer dari Korut, jarak yang ditempuh Hwasong-12 bisa jadi sengaja ditentukan untuk mengingatkan Washington bahwa Pyongyang punya kemampuan menyerang wilayah kekuasaan Amerika Serikat yang ada di Pasifik itu.
Namun, alih-alih mengambil risiko berkonflik dengan negara yang mempunyai militer terkuat sedunia itu, Korea Utara memilih menyinggung Jepang, negara pasifis yang kemungkinan besar tidak akan memberikan respons bersenjata.
Dengan demikian, alasan pemerintahan Kim Jong-un di balik peluncuran rudal pada Selasa pagi (29/8) boleh jadi untuk secara tidak langsung menggetarkan Amerika Serikat sembari menunjukkan kemampuan untuk menyerang Guam kapan saja.
"Mereka juga mengirim pesan bahwa Jepang berada dalam jangkauan jika perang sewaktu-waktu pecah," kata Profesor Koh Yu-hwan di Universitas Dongguk. (*)