KORSEL, KRJOGJA.com - Presiden kelima Indonesia Megawati Sukarnoputri memenuhi undangan Presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in. Megawati datang ke Korsel untuk berbincang tentang hubungan kedua negara.
Pertemuan tersebut dilaksanakan di Istana Kepresidenan Korea Selatan di Kota Seoul 29 Mei 2017. Megawati atas nama pribadi menyampaikan selamat kepada Moon yang terpilih sebagai presiden pada 10 Mei 2017 yang lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Moon menyampaikan banyak harapan kepada Megawati maupun kepada Indonesia. Salah satunya kemungkinan Megawati untuk mengambil peran kembali dalam proses reunifikasi dua Korea.
Ikut serta dalam proses reunifikasi Korea bukan hal baru bagi Megawati. Presiden perempuan pertama Indonesia ini mulai terlibat dalam proses reunifikasi dua Korea sejak menjabat sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2001 yang lalu.
"Saat saya presiden, Kim Dae Jung adalah presiden Korsel. Beliau adalah sosok yang sangat ingin menyatukan Utara dan Selatan" ujar putri tertua Bung Karno ini dalam keterangan pers, Senin (29/5/2017).
Kim Dae-jung yang dikenal sebagai Nelson Mandela dari Asia maupun Pemimpin Korea Utara saat itu, Kim Jong-il adalah dua sosok yang dikenal baik oleh Megawati. Posisi ini memudahkan Megawati untuk ambil peran dalam upaya perdamaian kedua negara.
"Bahkan saat Kim Dae Jung digantikan Roh Moon-Hyeun, saya diminta menjadi special envoy untuk reunifikasi kedua negara" ujar Megawati usai bertemu Presiden Moon Jae-in.
Peran Ketua Umum PDI Perjuangan ini dalam isu Korea membuat Presiden Korsel yang baru terpilih menggantikan Park Geun-hye, yang dipecat karena dugaan korupsi, meminta Megawati untuk kembali ambil peran.