SURIAH, KRJOGJA.com - Gubernur Homs menyebut serangan peluru kendali Amerika Serikat ke wilayahnya di Suriah justru menguntungkan kelompok teroris bersenjata dan ISIS. Serangan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap insiden senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Idlib. Pemerintahan Donald Trump menuding Presiden Bashar al-Assad ada di balik peristiwa tersebut.
"Kepemimpinan dan kebijakan Suriah tidak akan berubah," kata Gubernur Homs Talal Barazi.
Sementara itu, seorang sumber di militer Suriah menyebut rudal AS mengakibatkan pihaknya menderita sejumlah kerugian. "Salah satu pangkalan udara kami di daerah pusat terpapar serangan rudal Amerika menjelang fajar, berdampak sejumlah kerugian," ujar sumber tersebut.
Menghadapi krisis kebijakan terbesarnya sejak menjabat, Januari lalu, Presiden AS Donald Trump mengambil aksi terkeras yang pernah diambil AS dalam perang saudara enam tahun di Suriah. (*)