PRANCIS, KRJOGJA.com - Carlos the Jackal, pelaku sejumlah serangan yang menarik perhatian publik di era 1970-an dan 1980-an silam, menjalani persidangan di Perancis terkait aksi teror bom mematikan di Paris, 40 tahun lalu.
Carlos, 67, akan disidang oleh tiga hakim, Senin (13/03/2017), terkait serangan di salah satu pusat perbelanjaan di Paris. Serangan itu dilakukan pada 15 September 1974 dengan cara melemparkan granat ke pintu masuk pertokoan, menewaskan dua orang dan melukai 34 lainnya.
Warga Venezuela yang bernama asli Ilyich Ramirez Sanchez mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai "tokoh revolusi profesional" dan disebut "Carlos the Jackal" oleh media, ketika menjadi salah satu buron teroris paling dicari.
Nama panggilan ini diambil dari seorang tokoh teroris fiktif dalam novel Frederick Forsyth 1971 silam, "The Day of the Jackal," yang juga diangkat menjadi sebuah film. Ditangkap di Khartoum, Sudan, pada 1994 oleh polisi khusus Perancis, Carlos sebenarnya sudah menjalani hukuman penjara seumur hidup. Hukuman itu dijatuhkan atas pembunuhan dua polisi di Paris, 1975 lalu, dan seorang tokoh revolusi Lebanon.
Dia juga terbukti bersalah atas empat serangan bom di Paris dan Marseille pada 1982 dan 1983. Serangan itu di antaranya mengincar kereta-kereta, menewaskan 11 orang dan melukai 150 orang. (*)