Dilaporkan Hilang, Gadis Remaja Ditemukan di Kasino Myanmar

Photo Author
- Jumat, 4 Agustus 2023 | 20:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Krjogja.com - MYANMAR - Seorang remaja Laos dilaporkan hilang, dan beberapa waktu kemudian diketahui menjadi korban perdagangan orang. Gadis itu dipekerjakan di kasino milik pengusaha China di Myanmar. Kasus serupa ternyata banyak terjadi yang melibatkan lusinan remaja dan pemuda Laos yang jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.


Gadis Laos tersebut bekerja di Casino Kosai yang berlokasi di Kota Myawaddy yang berbatasan dengan Thailand. Selain itu, ia juga jadi target kekerasan fisik. Gadis Laos itu dan sejumlah korban lainnya disekap di gedung-gedung dan dipaksa untuk ikut cyber-scam.


Para korban itu disuruh menarget orang-orang yang mencari pacar di Thailand untuk membuat hubungan online. Korban yang merupakan warga Laos, Filipina, dan negara-negara Afrika dipaksa bekerja hingga 16 jam sehari.


[crosslink_1]


Otoritas Laos menyebut upaya pertolongan sulit karena Myawaddy berada di negara bagian Kayin di Myanmar yang notabene banyak pertempuran.


Sebagai informasi, Kota Myawaddy juga merupakan lokasi tempat sejumlah WNI sempat jadi korban TPPO beberapa waktu lalu. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut lokasi kota itu yang ada di perbatasan turut mempersulit upaya pertolongan.


Korban Dipukuli dan Disetrum
Pakar anti-TPPO dan para pemuda Laos yang menjadi korban kejahatan ini menyalahkan pihak berwenang di Laos karena kurang berusaha.


Seorang ibu yang anak perempuannya masih terjebak di kasino itu berkata ke RFA bahwa pihak berwenang tidak membuat progres sama sekali.


Sementara, ibu dari gadis Laos itu menunjukkan bukti foto-foto memar yang dialami anak perempuannya di bagian paha dan kaki bawah. Gadis yang masih 17 tahun itu sering dipukuli bahkan sampai kolaps.


Kasus para anak-anak muda Laos yang jadi korban TPPO itu terkuak setelah RFA mendapatkan pesan dari orang tua korban yang berasal dari Provinsi Luang Namtha pada 1 Agustus.


Pesan itu menyebut ada tujuh pekerja Laos yang dilecehkan, dipukuli dan disterum oleh warga China pada 25 Juli lalu karena mereka tidak memenuhi kuota pekerjaan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X