Hasilkan Sufor, Perlu Riset Panjang

Photo Author
- Kamis, 1 Desember 2016 | 08:29 WIB

RISET pembuatan susu formula (sufor) untuk anak, memang tidak sederhana, bahkan melalui proses panjang. Produsen susu formula SGM Eksplor, Sarihusada, membutuhkan waktu paling cepat satu tahun untuk melakukan riset satu produk susu.

"Jarang sekali riset yang satu tahun, ada yang sampai 10 tahun bahkan lebih untuk membuat satu produk," jelas Oi Po Leong, Direktur Riset dan Pengembangan Danone Nutricia Early Life Nutrition Indonesia.

Danone sendiri mempunyai dua Pusat Penelitian Biopolis. Selain di Singapura juga di Ultrecht Belanda. Namun yang di Singapura meneliti untuk khusus kebutuhan Indonesia, bukan untuk Eropa atau negara lain karena tidak bisa disamakan. Bahkan untuk anak Indonesia dengan Malaysia atau Singapura misalnya, walaupun berdekatkan tapi kebutuhannya berbeda," tambah Oi Po.

Prosesnya selalu diawali kemitraan dengan berbagai ahli kesehatan dan nutrisi. Hal ini diperlukan untuk memahami kebutuhan ibu dan anak, agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan gizi lokal dengan rasa yang disukai anak.

Dalam proses berikutnya hingga produk sampai di tangan konsumen, standar kualitas dan keamanan yang tinggi selalu dijaga dengan ketat. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi halal, sertifikasi manajemen mutu ISO 9001, sertifikasi jaminan pangan FSSC 22000, sertifikasi 17025 untuk laboratorium dan penerapan praktik produksi yang baik.

"Kami percaya, pemberian asupan nutrisi yang lengkap bagi si Kecil dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Dengan begitu si Kecil senantiasa sehat dan aktif sehingga mampu mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan menjadikan dunia sebagai sahabatnya dalam setiap tahapan tumbuh kembang," kata Fauziah Nasution, Head of External Communication ELN and Medical Nutrition Danone Indonesia.

Nutrisi awal kehidupan memang sangat penting untuk memberikan fondasi kesehatan bagi si Kecil. Anak yang terlengkapi nutrisinya akan menjadi anak yang sehat dan mampu beraktivitas dengan baik dan berpotensi untuk memiliki keterampilan sosial lebih baik dibanding anak yang nutrisinya tidak tercukupi.

Keterampilan sosial menjadi sangat penting bagi anak-anak Indonesia karena dengan memiliki keterampilan sosial, anak mampu bekerjasama dengan orang lain di masa tumbuh kembangnya dan memiliki rasa percaya diri sehingga mampu menempatkan dirinya pada lingkungan yang tepat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X