SPANYOL (KRjogja.com) - Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan segera meninjau ulang rencana untuk mengizinkan armada Rusia mengisi bahan bakar di sebauh pelabuhan Spanyol. Armada kapal perang Rusia yang terdiri dari delapan kapal, termasuk kapal induk Admiral Kuznetzov, sedang dalam perjalanan menuju perairan Suriah.
Dalam perjalanannya itu, kedelapan kapal tersebut berencana mengisi bahan bakar di pelabuhan Ceuta, wilayah kantung Spanyol di Afrika Utara. Namun, rencana itu dikecam Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan sejumlah politisi senior Eropa.
Pemerintah Spanyol dianggap munafik karena mengizinkan kapal-kapal perang Rusia mengisi bahan bakar di pelabuhannya. Padahal Spanyol ikut menandatangani kecaman terhadap kejahatan perang Rusia di Suriah dan mendukung upaya pembebasan Suriah dalam sebuah konferensi di Paris.
Sebelumnya, pemerintah Spanyol bersikukuh bantuan yang diberikan untuk kapal-kapal Rusia itu lebih karena Ceuta selama ini dikenal sebagai pelabuhan bebas dan komersial. Selain itu, Ceuta yang berbatasan dengan Maroko , meski menjadi bagian Uni Eropa, tetapi status keanggotaannya dalam NATO dipertanyakan. (*)