Trump Bakal Menangi Pilpres AS?

Photo Author
- Sabtu, 15 Oktober 2016 | 08:35 WIB

JAKARTA (KRjogja.com) - Dalam kurun waktu tiga pekan dari sekarang seluruh mata akan tertuju kepada agenda pemilihan presiden Amerika Serikat. Jajak pendapat nasional dan federal sejauh ini menunjukkan calon presiden Demokrat, Hillary Clinton memiliki peluang yang lebih besar untuk menang dibandingkan capres Republik Donald Trump. 

Namun begitu, akademisi program doktoral ilmu politik dari University of Notre Dame, Nathanael Gratias Sumaktoyo berpendapat sebaliknya. Dari kacamatanya, miliarder asal New York tersebut masih memiliki peluang yang cukup besar untuk bisa memenangkan pilpres AS 2016. Salah satu indikator utamanya adalah karakter pemilih itu sendiri.

"Jadi jurnal di Amerika Serikat pernah menemukan bahwa pemilih Republik itu lebih aktif dalam mengikuti pemilihan umum, mereka lebih rajin ke tempat pemungutan suara dibandingkan pemilih Demokrat. Kalau pemilih Demokrat, jika cuaca tidak mendukung seperti ada hujan atau badai, mereka akan lebih memutuskan untuk tetap anteng-anteng saja di rumah, tidak pergi ke TPS," terangnya saat ditemui dalam diskusi di @America, Pacific Place kawasan SCBD, Jakarta, Jumat (14/10/2016). 


"Jadi kalau Trump mau menang, silakan Republik berdoa supaya pas hari pemilu nanti hujan turun," celotehnya. Alasan lain yang mendukung elektabilitas suami Melania Trump bisa dipertimbangkan dari sejarah pendirian partainya. Bagaimanapun citra Republik yang ada sekarang, partai tersebut tidak akan pernah terlepas dari kharisma pendirinya, Abraham Lincoln. 

Presiden AS yang memelopori civil society dan menghapus perbudakan dari Negeri Paman Sam, selain juga salah satu presiden yang paling dihormati dan dikagumi rakyatnya. "Sebenarnya kampanye Trump itu mudah karena dia hanya menawarkan apa yang sudah ada dan disukai. Pembelinya sudah ada, jadi untuk memenangkan hati pemilih, dia bisa," tambah diaspora Indonesia yang mengampu pendidikan di AS selama lima tahun terakhir itu. 

Terakhir, menurutnya saat ini pemilih Republik dihadapkan kepada pilihan yang sulit. "Demikian juga untuk Trump, tantangannya adalah jika dia bisa menyenangkan loyalis Republik, mereka sedikit tapi itu tadi rajin ke TPS. Tapi kalau dia mau peluang menangnya lebih besar lagi, maka dia harus melebarkan sayap, mengambil hati pemilih Demokrat dan swingvoters," paparnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X