JERMAN (KRjogja.com) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg melihat ada kontradiksi antara penumpukan kekuatan militer di dekat perbatasan Rusia dengan keinginan untuk melanjutkan dialog dengan Rusia. Menurutnya, kedua opsi itu dibutuhkan NATO.
â€Kami harus menggabungkan ide kekuatan, pencegahan, pertahanan dan dialog. Bagi saya, jangan ada kontradiksi antara pertahanan yang kuat dan dialog politik,†kata Stoltenberg dalam sebuah forum Passau, Bavaria, Jerman.
Dalam forum itu, Stoltenberg bergabung dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz. â€Hal ini sangat penting, pada saat yang sama untuk menghindari Perang Dingin baru. Kami tidak ingin perlombaan senjata baru,†ujarnya, Selasa (11/10/2016).
Sekjen NATO ini mengaku tidak terlalu khawatir dengan manuver Rusia baru-baru yang mengerahkan rudal nuklir Iskander-M ke Kaliningrad, yang berbatasan langsung dengan negara-negara NATO di Baltik. (*)