ISRAEL (KRjogja.com) - Upacara pemakaman mantan Presiden Israel Shimon Peres berhasil mempertemukan para sekutu dan rival yang bertemu di Yerusalem untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada peraih Nobel Perdamaian yang meninggal dunia dalam usia 93 tahun. Khususnya bagi Presiden Palestina Mahmud Abbas, upacara tersebut menjadi momen langka pertemuan antara dirinya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Abbas terakhir kali berkunjung ke Israel pada tahun 2010 lalu. Oleh karena itu, tatap muka antara Abbas dan Netanyahu dan juga jabat tangan mereka menjadi momen yang langka dan diabadikan banyak fotografer. Keduanya juga sempat bertegur sapa sebelum upacara yang dihadiri 80 pemimpin dunia tersebut dimulai.
"Sudah lama sekali ya," ujar Abbas kepada Netanyahu saat berjabatan tangan di tengah seremoni pemakaman Peres di kawasan Mount Herzl, Yerusalem.
Merespons ucapan Abbas, Netanyahu mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi kehadiran Abbas dalam seremoni yang dijaga ketat tersebut. "Ini adalah sesuatu yang sangat saya hargai sebagai perwakilan warga dan pemerintah Israel," ujar Netanyahu kepada Abbas yang menyebut Peres sebagai mitra pemberani untuk perdamaian.
Keputusan Abbas menghadiri pemakaman Peres tak sepenuhnya didukung warga Palestina. Para pengecamnya menyebut Abbas sebagai serigala berbulu domba. (*)