DAMASKUS (KRjogja.com) - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menggelontorkan dana sebesar puluhan juta dolar kepada sejumlah pengusaha dan lembaga amal Suriah yang terafiliasi dengan Presiden Bashar al-Assad. Termasuk yang menerima uang dari PBB tersebut adalah lembaga amal bentukan istri presiden, Asma al-Assad dan sahabat presiden, Rami Makhlouf.
Dana dari PBB tersebut dialirkan dalam bentuk sejumlah projek kerja sama untuk kemanusiaan di Suriah. Namun yang disesalkan, para mitra yang diajak PBB untuk bekerja sama tersebut terkait dengan rezim Assad dan sedang mendapat sanksi dari AS serta Uni Eropa.
Kerja sama PBB dengan orang-orang Assad tersebut dikecam para aktivis HAM, diplomat, eks pejabat PBB dan kalangan lainnya. Mereka mempertanyakan mengapa PBB melakukan itu karena Damaskus hanya akan mendistribusikan bantuan PBB untuk kelompoknya sendiri atau warga yang pro-Assad.
Sementara Suriah kini terpecah belah antara warga yang anti dan pro-Assad. Pemerintah Assad tak akan menyalurkan bantuan PBB tersebut untuk warga yang menentangnya sehingga ini bertentangan dengan nilai-nilai PBB yang menganut universalisme.
Para aktivis HAM dan pemrotes lainnya telah meminta PBB untuk menjelaskan secara transparan soal bantuan finansial yang diberikan kepada orang-orang yang terkait dengan pemerintah Bashar al-Assad. Sejauh ini PBB masih membela diri terkait kebijakannya yang melakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga Suriah yang terafiliasi dengan Assad. (*)