Cara Diterte Perangi Narkoba Diprotes PBB

Photo Author
- Sabtu, 20 Agustus 2016 | 13:48 WIB

MANILA (KRjogja.com) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengecam aksi PBB yang mengkritik perang yang diluncurkannya untuk melawan para mafia narkoba di seantero negara tersebut. Bahkan Duterte menyebut PBB telah bertindak bodoh dengan mengkritik programnya dalam memberantas narkoba, yang sejauh ini telah menewaskan sekitar 1.500 orang.

"PBB dengan begitu mudahnya membuat pernyataan bodoh. Lagi pula, kenapa PBB ikut campur dengan urusan dalam negeri di republik ini," ujar Duterte.

Sementara itu, Agnes Callamard, pelapor khusus dalam urusan eksekusi mengatakan seruan Duterte untuk membunuh tanpa jalur hukum para tersangka pengedar narkoba sebagai hal yang tidak bertanggung jawab, esktrem, dan tergolong kriminal.

Kepala Kepolisian Filipina, Ronald de la Rosa, saat dengar pendapat dengan Senat, mengatakan lebih 1.500 orang tewas sejak Duterte melancarkan perang melawan narkoba. Dari jumlah itu, 665 dibunuh dalam"operasi yang sah sementara 889 lainnya oleh kelompok sipil bersenjata. Pada masa kampanye, Duterte memang sudah berjanji untuk membasmi para pengedar maupun pengguna obat-obat terlarang. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X