ANKARA (KRjogja.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tak juga meredakan aksi pembersihan negaranya dari kelompok pendukung Gulen yang disebutnya sebagai kelompok teroris. Bahkan pembersihan pun dilakukan di luar Turki dan menargetkan sejumlah institusi pendidikan yang terkait dengan gerakan Hizmet. Sikap Erdogan yang otoriter itu telah membuat warga Turki hidup dalam ketakutan.
Setidaknya, sebelum kudeta, perbedaan pandangan adalah hal yang biasa. Kelompok Gulen tetap bisa hidup harmonis dengan warga Turki lainnya.
Namun usai kudeta, pemerintah Erdogan telah membuat banyak warga Turki yang selama ini bersimpati dengan gerakan Hizmet ketakutan. Mereka diburu, dipecat, dipenjara, bahkan dibunuh. Padahal, gerakan Hizmet yang transnasional tersebut selama ini tak pernah mempromosikan ajaran garis keras. Justru pendiri gerakan Hizmet, Fethullah Gulen dikenal sebagai sosok yang moderat.
Ulama moderat yang juga pengusaha itu dikenal aktif mendirikan sekolah-sekolah inklusif di berbagai negara di dunia. Sekolah binaan Gulen dikenal punya kualitas terbaik di Turki dan di negara lainnya. (*)