INGGRIS (KRjogja.com) - Sebuah tim peneliti yang berbasis di Universitas West of England di Bristol mengembangkan metode untuk mengubah air kencing (urine) menjadi listrik. Urine pada dasarnya adalah bahan-bahan kimia dalam larutan, jadi jika bahan kimia tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, hal itu bisa menjadi bahan bakar.
Tim dari Bristol menggunakan sistem Microbial Fuel Cell (MFC), yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menciptakan energi sebagai bagian dari proses metabolismenya. "Mikroorganisme sangat efisien, lebih dari 96%, mengkonversi bahan organik menjadi energi, namun kinerja MFC kurang dari 60% sudah yang terbaik", kata Profesor Ioannis Ieropoulos, peneliti utama dan direktur Bristol BioEnergi Center.
Untuk menguji proses itu di lapangan, tim memasang penampungan urine khusus di kampusnya, dan di festival musik Glastonbury. Dalam kedua tes, sistem MFC ini menghasilkan energi yang cukup untuk menjaga interior tetap terang dengan lampu LED.
Berdasarkan informasi dari urinoir Glastonbury 2016, Sistem MFC ini menghasilkan output daya yang stabil 500mW pada tegangan 2,8 V. Untuk saat ini, proses ini hanya cukup menghasilkan listrik untuk mengisi ulang smartphone atau baterai fosfat lithium ion yang memungkinkan pencahayaan terus menerus. (*)
