MOSKWA (KRjogja.com) – Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin, melaporkan Presiden Vladimir Putin telah menegaskan sikapnya atas proposal kerjasama militer dengan Amerika Serikat (AS) di Suriah. Grey Cardinal menyampaikan sikapnya lewat sambungan telefon langsung dengan Presiden Barack Obama.
Pihak Kremlin menuturkan bahwa kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama militer dengan AS di Suriah. Pun begitu, Putin menegaskan memulai kembali negosiasi damai untuk mencapai solusi politik atas konflik di Suriah di mana PBB menjadi penengah tidak kalah pentingnya.
“Putin mendorong Obama untuk segera memisahkan kelompok pemberontak moderat dengan Jabhat al Nusra dan kelompok ekstremis lainnya,†ujar Kremlin dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (7/7/2016).
Sebagaimana diberitakan, AS mengajukan proposal peningkatan kerjasama militer dengan Rusia di Suriah karena kewalahan menghadapi Jabhat al Nusra. Proposal serupa pernah diajukan Moskow, tetapi Washington menanggapi dingin proposal kerjasama yang diajukan pada Mei 2016.
(Baca juga: AS Ajukan Proposal Kerjasama Militer dengan Rusia)
Selain mendiskusikan masalah Suriah, Putin dan Obama juga berbincang mengenai konflik Nagorno-Karabakh antara dua negara bekas Uni Soviet, yakni Armenia dan Azerbaijan. Presiden Obama memberikan tanggapan positif atas upaya Rusia menjadi penengah dalam konflik yang berlangsung sejak 1980 itu. (*)