Krjogja.com - BANTUL - Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk Indonesia.
Masalah yang ada di Desa Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul DIY khususnya Dusun Mrisi dan Dongkelan adalah masih adanya masyarakat yang enggan menggunakan alat kontrasepsi modern dalam mengikuti program KB.
Mengatasi permasalah tersebut mahasiswa Diploma 3 Kebidanan Universitas Alma Ata yang didampingi dosen prodi mengadakan kegiatan perkumpulan kader dan masarakat dalam rangka meningkatkan cakupan penggunaan kontrasepsi modern dengan cara melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Caranya program door to door serta program jemput bola dalam pemasangan alat kontasepsi kepada sejumah 60 Pasangan Usia Subur (PUS) dari dua dusun (Mrisi dan Dongkelan). Rincian kegiatan ini dilaksanakan masing- masing dusun, untuk Dusun Dongkelan diadakan di Gedung Dakwah Masjid Nur Achmad sedangkan Dusun Mrisi diadakan di Pendopo milik Bapak Samsu. Materi yang dipaparkan tentang macam-macam alat kontrasepsi beserta keuntungan dan efek samping penggunaan alat kontrasepsi serta jaminan kesehatan yang dapat digunakan dalam pemasangan alat kontrasepsi," ujar Ketua Program Studi D3 Kebidanan Universitas Alma Ata Yogyakarta Sundari Mulayningsih, S.SiT., M.Kes.(*)
