Krjogja.com - PRANCIS - Pole emploi, lembaga pendaftaran pengangguran dan bantuan keuangan pemerintah Prancis telah menjadi korban peretasan berujung data milik 10 juta orang terancam bocor di internet.
"Pole emploi mengetahui adanya pelanggaran sistem informasi berakibat kebocoran data pribadi pencari kerja salah satu penyedianya," sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.
“Pencari kerja yang terdaftar pada Februari 2022, dan mantan pengguna pusat kerja berpotensi terkena dampak pencurian data pribadi ini.”
Meskipun badan tersebut tidak merinci jumlah individu yang terkena dampak, Le Parisien melaporkan kebocoran data ini berdampak terhadap 10 juta orang.
Ini didasarkan pada fakta, sekitar 6 juta orang mendaftar di salah satu dari 900 pusat pekerjaan Pole emploi pada Februari 2022.
Sementara itu, ada 4 juta lainnya mendaftar di 12 bulan sebelum serangan terjadi. Namun, data pribadi mereka belum dihapus dari sistem lembaga tersebut.
Adapun data yang bocor meliputi nama lengkap dan nomor jaminan sosial, sedangkan alamat email, nomor telepon, password, dan data perbankan tidak terimbas oleh kebocoran data Pole emploi ini.
Walau dapat yang bocor memiliki fungsi terbatas dalam operasi kejahatan siber, Pole emploi menyarankan para pencari kerja terdaftar untuk berhati-hati dengan komunikasi atau tawaran pekerjaan beberapa hari mendatang.
Pôle emploi mengatakan, semua timnya kini terlibat dalam pengamanan data pencari kerja dan akan terus menerapkan langkah-langkah dan prosedur perlindungan tambahan untuk mencegah kejadian peretasan serupa terulang kembali di masa mendatang. (*)