Krjogja.com - Valletta - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu di Malta selama akhir pekan. Tatap muka itu disebut merupakan upaya untuk menstabilkan hubungan kedua negara menjelang kemungkinan pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping pada November.
Gedung Putih mengatakan bahwa Sullivan dan Wang Yi bertemu pada Sabtu (16/9/2023) dan Minggu (17/9), empat bulan setelah keduanya mengadakan pertemuan rahasia di Wina, Austria, yang bertujuan menghidupkan kembali diplomasi tingkat tinggi yang terhenti pasca kejadian balon mata-mata China yang terbang di Amerika.
"Pertemuan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengelola hubungan secara bertanggung jawab," ungkap Gedung Putih, seperti dilansir Financial Times, Senin (18/9).
"Kedua belah pihak membahas sejumlah isu utama dalam hubungan bilateral AS-China, masalah keamanan global dan regional, perang Ukraina, isu Taiwan, dan sejumlah topik lainnya."
Menurut Gedung Putih, pembicaraan di Malta didasarkan pada pembicaraan di Bali, pertemuan Sullivan-Wang Yi pada Mei, dan kunjungan diplomatik AS ke China selama beberapa bulan terakhir oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, Utusan Khusus terkait Iklim John Kerry, dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menggarisbawahi bahwa kedua pihak mencapai kesepakatan untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi, mengadakan konsultasi bilateral mengenai urusan Asia-Pasifik, masalah maritim, dan kebijakan luar negeri.
Dalam pernyataan terpisah, Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri China satu suara bahwa Sullivan dan Wang Yi mengadakan diskusi yang jujur, substantif, dan konstruktif.
Biden dan Xi Jinping akan bertemu jika keduanya menghadiri KTT APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) di San Fransisco pada November. Terakhir kali keduanya berjumpa adalah saat KTT G20 Bali tahun 2022.
Seorang pejabat AS menolak membahas kemungkinan pertemuan Biden-Xi Jinping. Namun, dia mengakui bahwa pembicaraan di Malta berlangsung konstruktif dan Biden berharap dapat bertemu Xi Jinping dalam waktu dekat. (*)
Artikel Terkait
Anak-Anak di China Bakal Dibatasi Pakai Ponsel, Cukup 40 Menit Sehari
Merah Putih Fund Siap Gulirkan Pendanaan atas Dana Kelola Awal Sebesar 300 Juta Dollar Amerika