Paus Fransiskus: Dunia Sedang Runtuh Mendekati Titik Puncaknya

Photo Author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 13:10 WIB
cuaca panas
cuaca panas

KRjogja.com - VATIKAN - Paus Fransiskus mengatakan bahwa negara-negara kaya harus melakukan perubahan besar untuk mengatasi krisis iklim. Dia membela para pengunjuk rasa iklim dan mendesak pemerintah menjadikan KTT Perubahan Iklim Cop28 yang akan datang sebagai titik balik.

Pemimpin umat Katolik itu menyerukan percepatan transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Namun, Paus Fransiskus memperingatkan agar tidak bergantung pada teknologi baru seperti penangkapan dan penyimpanan karbon.

"Tanpa tindakan tegas, dunia akan menghadapi point of no return," katanya, seperti dilansir The Guardian, Kamis (5/10/2023). "Respons kita belum memadai, sementara dunia yang kita tinggali sedang runtuh dan mungkin mendekati titik puncaknya."

Baca Juga: Mentan Mundur, Jokowi Siap Lakukan Reshuffle Kabinet

Pernyataan Paus Fransiskus tersebut muncul melalui "nasihat kepausan" yang diterbitkan oleh Vatikan pada Rabu (4/10) pagi, sebuah seruan yang terutama ditujukan kepada umat Katolik, namun juga dunia. Dokumen setebal 10 halaman, yang diberi nama "Laudate Deum" yang artinya "Puji Tuhan" adalah intervensi besar pertamanya terhadap krisis iklim selama delapan tahun.

Ensikliknya yang sebelumnya, "Laudato Si", diterbitkan pada tahun 2015, tidak lama sebelum KTT Perubahan Iklim Cop21 yang bersejarah di mana Perjanjian Paris ditandatangani. Paus Fransiskus sangat menaruh perhatian terhadap iklim, di mana dia telah berulang kali memperingatkan "darurat iklim".

Sang paus menyerukan perubahan besar dalam gaya hidup tidak bertanggung jawab dan membela tindakan kelompok-kelompok yang digambarkan secara negatif sebagai "radikalisasi".

"Pada kenyataannya, mereka mengisi ruang yang dibiarkan kosong oleh masyarakat secara keseluruhan, yang seharusnya memberikan 'tekanan' yang sehat, karena setiap keluarga harus menyadari bahwa masa depan masyarakat anak-anak mereka dipertaruhkan," ujarnya.

Baca Juga: Hari Ini Kaesang Pangarep Bakal Bertemu Haedar Nashir

Paus Fransiskus berharap agar KTT Cop28, yang akan diadakan di Dubai pada November dan Desember 2023, melampaui mentalitas yang terlihat prihatin tetapi tidak memiliki keberanian yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan besar.

Dia juga menunjuk pada peran kunci dari tuan rumah Cop28, Uni Emirat Arab (UEA), menekankan bahwa negara itu adalah produsen dan eksportir besar minyak, di mana perusahaan-perusahaan minyak dan gas di sana sedang merencanakan proyek baru yang bertujuan lebih meningkatkan produksi.

"Mengatakan bahwa tidak ada harapan sama sekali adalah tindakan bunuh diri karena hal ini berarti membuat seluruh umat manusia, terutama kelompok termiskin, terkena dampak terburuk dari perubahan iklim," sebut Paus Fransiskus.

"Kita tetap berharap bahwa Cop28 akan memungkinkan percepatan transisi energi yang menentukan. Konferensi ini dapat mewakili perubahan arah, menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan sejak tahun 1992 sebenarnya serius dan layak untuk dilakukan, jika tidak maka akan menjadi kekecewaan besar dan membahayakan kebaikan apapun yang telah dicapai sejauh ini."(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X