KRjogja.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi mengungkapkan bahwa masih ada satu keluarga Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Gaza Selatan belum berhasil dievakuasi. Penyebabnya adalah pintu perbatasan Rafah dari sisi Gaza ditutup, sehingga tidak mungkin untuk melakukan evakuasi.
WNI tersebut adalah Muhammad Hussein, dua anaknya yang berstatus WNI, dan istrinya yang berkewarganegaraan Palestina.
"Dari lapangan kami juga memperoleh informasi, bahwa sudah dua hari ini tidak ada evakuasi dari Gaza ke Rafah," kata Menlu Retno dalam pernyataan persnya, Senin (6/11/2023).
Baca Juga: Korupsi BTS Kominfo Rugikan Negara Rp 8 Triliun, Sungguh Terlalu!
"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya lakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik."
Menlu Retno juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Hussein dan keluarga, memastikan bahwa upaya untuk mengevakuasi mereka terus dilakukan.
Selain dengan Hussein, menteri luar negeri wanita pertama Indonesia itu juga terus menjalin komunikasi dengan tiga relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang bertugas di Gaza. Mereka memilih untuk tidak dievakuasi dan tetap bertugas sebagai relawan.
Baca Juga: Hari Ini MKMK Rapat Gelar Tertutup Jelang Umumkan Sanksi Etik
"Kementerian luar negeri juga melakukan komunikasi terus dengan tiga relawan MER-C yang berada di sekitar Rumah Sakit Indonesia serta Kantor MER-C Jakarta guna memastikan keselamatan mereka," tutur Menlu Retno.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno kembali menegaskan seruan agar Israel segera menghentikan serangan, terutama yang menargetkan fasilitas sipil.
"Saya juga ingin sekali menyerukan agar Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil, dan menargetkan serangan kepada fasilitas-fasilitas sipil seperti rumah sakit, masjid, dan gereja. Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya," tegas Menlu Retno.(*)