Kanada Mau Beli Drone Bersenjata Amerika Serikat Rp29 Triliun

Photo Author
- Kamis, 21 Desember 2023 | 18:25 WIB
Ilustrasi bendera Kanada  ((AFP/Geoff Robins))
Ilustrasi bendera Kanada ((AFP/Geoff Robins))

 

KRJOGJA.com - Jakarta - Pemerintah Kanada, pada Selasa (19/12), mengatakan bahwa pihaknya akan membeli 11 drone bersenjata dari produsen senjata Amerika Serikat, General Atomics. Senjata-senjata itu diperuntukkan untuk penempatan militer di luar negeri serta pemantauan pantai dan bantuan bencana.

Dengan harga US$ 1,87 miliar atau hampir 2,5 miliar dolar Kanada, pembelian itu mencakup stasiun kendali darat, hanggar dan batch awal rudal Hellfire, serta pelatihan. Drone MQ-9B itu diperkirakan akan dikirim pada 2028.

Menteri Pertahanan Kanada Bill Blair mengatakan sejumlah drone tersebut akan memastikan bahwa Kanada “memiliki senjata militer modern dan mudah beradaptasi serta siap merespons tantangan keamanan yang terus berkembang.”

Baca Juga: Kolaborasi Pangan, FTP UGM dan Sriboga Kembangkan Tepung Porang

Menurut sebuah pernyataan, drone-drone itu akan ditempatkan di pangkalan pantai Pasifik dan Atlantik Kanada, serta Arktik, dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (20/12/2023).

Mampu terbang sejauh 7.200 kilometer dan bertahan di udara lebih dari 28 jam, drone-drone itu akan digunakan dalam misi luar negeri bersama sekutu, dan juga memantau wilayah Kanada yang luas dan garis pantai yang panjang. Drone itu juga dapat mendukung respons darurat sipil atas kebakaran hutan dan banjir, kata militer.

Pembelian drone tersebut dilakukan di saat angkatan udara Kanada telah meningkatkan armada pesawatnya yang sudah tua dengan jet-jet tempur F-35 baru, pesawat tanker, pesawat mata-mata dan helikopter penyelamat.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Loyo Lagi, Saatnya Beli?


Militer Amerika Serikat (AS) pada Minggu (9/7/2023), mengatakan bahwa pihaknya melancarkan serangan drone yang menewaskan Usamah al-Muhajir, pemimpin ISIS di Suriah timur.

Turunkan 18 Kg dengan Konsumsi sebelum Tidur selama Seminggu
"Serangan pada Jumat (7/7) dilakukan oleh MQ-9 Reaper yang sama, yang pada hari sebelumnya, diganggu oleh pesawat Rusia dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam," ungkap pernyataan dari Komando Pusat AS seperti dilansir The Guardian.

Dalam pernyataannya, militer AS menuturkan bahwa tidak ada indikasi warga sipil tewas dalam serangan itu. Militer AS tengah mengkaji laporan korban luka.

Baca Juga: Pelunasan Biaya Haji Dibuka 9 Januari 2024

"Kami telah memperjelas bahwa kami tetap berkomitmen mengalahkan ISIS di seluruh wilayah," ujar Komandan Komando Pusat AS Jenderal Erik Kurilla dalam pernyataan tersebut.

Washington telah meningkatkan serangan dan operasi terhadap ISIS di Suriah, membunuh dan menangkap para pemimpin kelompok teroris itu yang berlindung di daerah-daerah yang berada dikendalikan pemberontak. ISIS kehilangan wilayah terakhirnya di Suriah pada tahun 2019.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X