KRjogja.com - NEW YORK - Populasi dunia bertambah 75 juta orang selama setahun terakhir dan pada hari Tahun Baru akan mencapai lebih dari 8 miliar orang. Demikian menurut angka yang dirilis oleh US Census Bureau (Biro Sensus AS) pada Kamis (28/12/2023).
Menurut laporan Biro Sensus AS yang dikutip dari Arab News, Sabtu (30/12/2023), tingkat pertumbuhan dunia pada tahun 2022 lalu hanya di bawah 1 persen. Pada awal tahun 2024, diperkirakan ada 4,3 kelahiran dan dua kematian di seluruh dunia setiap detiknya.
Adapun tingkat pertumbuhan di Amerika pada tahun 2022 lalu adalah 0,53 persen, sekitar setengah dari angka pertumbuhan dunia. AS menambah 1,7 juta orang dan akan memiliki populasi pada Tahun Baru 2024 sebanyak 335,8 juta orang.
Baca Juga: Jokowi dan Keluarga Nikmati Tahun Baru di Solo
Jika laju pertumbuhan saat ini terus berlanjut hingga akhir dekade ini, maka tahun 2020-an bisa menjadi dekade dengan pertumbuhan paling lambat dalam sejarah AS, menghasilkan tingkat pertumbuhan kurang dari 4 persen selama periode 10 tahun dari tahun 2020 hingga 2030, kata seorang ahli demografi di The Brookings Institution, William Frey.
Dekade dengan pertumbuhan paling lambat saat ini terjadi setelah era Great Depression (Depresi Hebat) pada tahun 1930-an, ketika tingkat pertumbuhannya sebesar 7,3 persen.
"Tentu saja pertumbuhan mungkin sedikit meningkat ketika kita meninggalkan tahun-tahun pandemi. Tapi masih sulit untuk mencapai 7,3 persen," kata Frey.
Baca Juga: Kepolisian Klaim Perayaan Tahun Baru di Indonesia Berjalan Aman
Pada awal tahun 2024, Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami satu kelahiran setiap sembilan detik dan satu kematian setiap 9,5 detik. Namun, imigrasi akan mencegah penurunan populasi.
Migrasi internasional bersih diperkirakan akan menambah satu orang ke dalam populasi AS setiap 28,3 detik. Kombinasi kelahiran, kematian, dan migrasi internasional bersih ini akan meningkatkan populasi AS sebesar satu orang setiap 24,2 detik.​(*)