Direktur Genetika ini Dipecat Usai Sebut Manusia Pernah Hidup sampai 900 Tahun Karena Minim Dosa

Photo Author
- Rabu, 7 Februari 2024 | 12:30 WIB
Rusia Beri Kewarganegaraan Edward Snowden
Rusia Beri Kewarganegaraan Edward Snowden


Krjogja.com Moscow Kementerian Pendidikan dan Sains Rusia baru-baru ini memecat direktur Institut Genetika Umum Akademi Ilmu Pengetahuan di negaranya lantaran pernyataan kontroversial yang tidak sesuai dengan sains.

Ahli genetika Alexander Kudryavtsev ditunjuk sebagai direktur Genetika Umum Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia pada Juni 2021 dan dijadwalkan untuk menjalankan mandatnya hingga tahun 2027.

Pemecatannya langsung dikaitkan dengan serangkaian pernyataan kontroversial yang dibuat pada Maret tahun lalu pada Konferensi Ilmiah dan Teologi Internasional ke-3, dikutip dari laman Oddity Central, Selasa (6/2/2024).

Ilmuwan Rusia tersebut menyatakan bahwa sebelum terjadinya air bah, manusia biasanya hidup hingga 900 tahun, namun umur mereka semakin pendek sejak saat itu karena “dosa, masalah leluhur, dan masalah pribadi.”

Saat berbicara pada konferensi tersebut, Alexander Kudryavtsev juga mengatakan bahwa dosa mempengaruhi genom manusia, membuat mereka lebih rentan terhadap dampak kesehatan yang negatif.

Ahli genetika tersebut menambahkan bahwa meskipun para ilmuwan atheis akan menyalahkan kerusakan genetik pada faktor-faktor seperti radiasi atau polusi, ia percaya bahwa hal tersebut disebabkan oleh dosa.

“Ini adalah jenis mutasi yang ditemukan oleh dokter genetika setiap hari ketika mereka menangani pasien…,” kata Kudryavtsev. “Ilmuwan atheis akan memberitahu Anda bahwa sebenarnya itu adalah radiasi, polusi, dan semua itu adalah efek mutagenik. Namun demikian, keyakinan pribadi saya adalah bahwa kehancuran tersebut dipicu oleh dosa asal, diperburuk oleh dosa leluhur, dan juga dosa pribadi.”

Ilmuwan kontroversial tersebut juga memperingatkan para pendengarnya untuk tidak berbuat dosa, karena hal ini dapat berdampak pada keturunan mereka juga hingga tujuh generasi.

“Saya ingin menekankan dampak berbahaya dari kebiasaan buruk atau yang disebut sebagai dosa,” katanya.

“Hal ini juga mempengaruhi genom. Jika mutasi terjadi di tubuh Anda, di gamet Anda, mutasi itu akan diturunkan ke keturunan Anda, dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Kesimpulannya sederhana: jika ingin mempunyai keturunan yang sehat, jangan mengembangkan kebiasaan buruk, jangan terjerumus dalam dosa.” (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X