Indonesia Disalip Vietnam Sebagai Destinasi Terpopuler di Asia Tenggara

Photo Author
- Rabu, 28 Februari 2024 | 08:40 WIB
Tugu Yogya (Foto: Istimewa)
Tugu Yogya (Foto: Istimewa)

KRjogja.com - JAKARTA - Malaysia menjadi destinasi wisata terpopuler di Asia Tenggara atau ASEAN di tahun 2023. Sementara Indonesia turun ke peringkat kelima destinasi wisata terpopuler di kawasan Asia Tenggara, setelah pada 2022 berada di urutan keempat yang di tahun ini ditempati Vietnam.

Melansir laman VnExpress, Selasa, 27 Februari 2024, Malaysia jadi negara tujuan wisata paling populer di Asia Tenggara pada 2023, menggeser Thailand yang kali ini harus puas di peringkat kedua. Menurut data Kementerian Pariwisata Malaysia pada Desember 2023 mencatat hampir 29 juta kedatangan turis asing selama satu tahun terakhir.

Thailand berada di peringkat kedua dengan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 28 juta orang, lalu diikuti oleh Singapura dengan 13,6 juta kedatangan wisman.

Baca Juga: Kenaikan Pangkat Kehormatan untuk Prabowo Mirip Orde Baru

Selanjutnya, Vietnam berada di urutan keempat dengan 12,6 juta kedatangan, sedangkan Indonesia di peringkat kelima yang mencatat 11 juta kedatangan wisman. Filipina dan Kamboja harus puas di urutan keenam dan ketujuh.

Ada beragam penyebab penurunan peringkat Indonesia, seperti masalah bebas visa kunjungan. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, alasan Indonesia kalah jumlah kunjungan wisman dari Vietnam maupun negara ASEAN lainnya yakni karena ada beberapa negara yang menerapkan bebas visa kunjungan.

"Kita juga melihat negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia jor-joran dari segi membebaskan visa kunjungan, India sekarang sudah membebaskan visa kunjungan bagi masyarakat kita," terangnya, Senin (26/2/2024).

Menurutnya saat ini Indonesia belum bisa memberikan keleluasaan pembebasan visa kunjungan bagi para turis asing dikarenakan masih menggunakan asas resiprositas atau timbal balik.

Baca Juga: Hari Ini Prabowo Terima Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan TNI

"Sementara kita kan asasnya resiprocity, sampai sekarang kita belum memberikan secara resiprokal karena masih dalam kajian yang sudah kita ajukan lebih dari tiga bulan yang lalu," ucapnya.

Sandiaga menuturkan, alasan lain yang membuat Indonesia kalah dalam kunjungan wisman yakni adanya keterbatasan dalam interkonektivitas. Ia mengatakan pihaknya sudah memprediksi hal ini sedari awal, dikarenakan jumlah interkonektivitas Indonesia sudah mencapai 80 persen tanpa adanya penambahan penerbangan dan ketersediaan kursi.

"Kita sudah memprediksi ini dari awal karena interkonektivitas kita sudah mencapai angka di atas 80 persen dari segi kapasitas penerbangan dan juga ketersediaan kursi. Tanpa adanya penambahan penerbangan dan persediaan kursi karena kita negara kepulauan," ungkapnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X