Krjogja.com - Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia tengah bersiap untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, yang kebanyakan akan dimulai pada Selasa (12/3/2024).
Di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadan 1445 Hijriah. Hasilnya memutuskan bahwa puasa Ramadhan dimulai pada 12 Maret 2024.
Di sisi lain, banyak juga yang bersiap menyambut Ramadhan di tengah kekhawatiran mereka tidak bisa membeli makanan karena bahan pangan yang semakin mahal dan inflasi yang masih tinggi di banyak negara.
Terlepas dari itu, mereka masih bersemangat untuk menyambut bulan suci dan menjalankan puasa selama satu bulan penuh.
Dilansir AP News, Senin (11/3/2024), berikut potret bulan Ramadan di sejumlah negara di dunia:
1. Pakistan
Maulana Tanveer Ul Haq Thanvi, seorang ulama Islam di kota di Pakistan selatan, mengatakan bahwa jumlah jamaah di masjid yang dikelola keluarganya membengkak dari 10.000 menjadi 15.000 selama bulan suci ini, dan para relawan berupaya memastikan tersedia cukup ruang, makanan, dan air untuk salat magrib.
"Di bulan Ramadhan, doa dan ibadah kita didengar pada siang dan malam,” kata Thanvi.
2. Amerika Serikat (AS)
Sonia Uddin, generasi kedua keturunan Pakistan-Amerika yang tinggal di Orange County, California, mengatakan bahwa keluarganya terkadang menikmati makanan khas negara Barat seperti hamburger dan donat untuk hidangan buka puasa dan sahur.
Namun baginya dan banyak warga Muslim Amerika lain, momen-momen gembira itu akan dibayangi oleh keprihatinan terhadap Gaza, di mana serangan Israel selama lima bulan telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Palestina.
3. Mesir
Di Kairo, jalan-jalan dihiasi dengan lentera Ramadan yang berwarna-warni, toko roti menjajakan manisan saat hari raya, dan jaringan televisi mempromosikan sinetron pada jam tayang utama, dengan harapan dapat memanfaatkan momen buka puasa.
"Ramadan adalah bulan berdoa, tapi juga bulan pencuci mulut," kata seorang pria sambil mengantri di luar toko roti yang memajang nampan berisi manisan hari raya, termasuk baclava, qatayef, dan kunafa.
Di sisi lain, warga Mesir juga tengah mengalami Ramadan yang sulit. Pemerintah mengeluarkan mata uangnya minggu lalu sebagai bagian dari dana talangan darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF), yang menyebabkan harga meroket.