Federasi Rusia-Dunia Islam, Kekuatan Dunia Baru

Photo Author
- Jumat, 17 Mei 2024 | 20:30 WIB
 Prof Dr Din Syamsuddin saat berbicara di Sidang Grup Visi Strategis Federasi Russia-Dunia Islam di Kazan Russia (istimewa)
Prof Dr Din Syamsuddin saat berbicara di Sidang Grup Visi Strategis Federasi Russia-Dunia Islam di Kazan Russia (istimewa)


Krjogja.com - Kazan - Kerja sama Federasi Rusia dan Dunia Islam akan menjadi kekuatan dunia baru yang kuat dan handal. Hal tersebut dikemukakan mantan Ketum PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin saat berbicara di Sidang Grup Visi Strategis Federasi Russia-Dunia Islam di Kazan Russia, Rabu (16/5) waktu setempat.

Membahas tema sidang ‘Russia-Dunia Islam: Tata Dunia Multipolar yg Adil dan Pembangunan yang Aman’ Din menjelaskan terdapat hubungan sejarah panjang antara Rusia – Dunia Islam. Disebutkan, Islam masuk ke Rusia lebih dari 1000 tahun lalu. Islam menjadi unsur kebudayaan dan peradaban Russia. Kini, pemeluk Islam di Rusia dan pemeluk Islam yg signifikan di Russia ada sekitar 20%.

Baca Juga: Forum Domain Name System (DNS) Kawasan Asia Pasifik (APAC) Akan Digelar di Bali

Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini menyebutkan, kerja sama antara keduanya sangat penting bahkan mendesak. Hal ini karena adanya pergeseran geopolitik, geoekonomi, dan geostrategis dunia ke dari kawasan Atlantik ke kawasan Pasifik.

Pergeseran ini membawa tampilnya Tiongkok, sementara Amerika Serikat dan Barat mengalami kemunduran. Kondisi global pasca Perang Dingin yg menciptakan dunia multipolar perlu bersifat adil. “Maka kerja sama Russia-Dunia Islam merupakan solusi,” tandasnya.

Baca Juga: Kegemaran Minat Baca Di Indonesia Kurang Dari 3 Persen

Sidang dihadiri sekitar 100 tokoh dari beberapa negara Islam dan para tokoh Russia. Hadir juga yang mewakili Sekjen OKI, yang mewakili Presiden Vladimir Putin dan Presiden Republik Tatarstan Mr Rustam Minikhanov. Presiden Republik Tatarstan adalah Ketua Grup Visi Strategis Federasi Russia-Dunia Islam. Tampak hadir sejumlah mufti dari beberapa begara eks Uni Soviet. Din Syamsuddin, menjadi anggota Grup Visi Strategis sejak 2007.

“Faktor Islam bisa menjadi perekat kerja sama,” tandas mantan Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut. Apalagi ditambah faktor historis dan demografis Muslim yang signifikan di Russia. Juga ada faktor sosiologi Rakyat Rusia yang bersimpati pada Islam. Ditambah faktor politik, yaitu sikap Presiden Vladimir Putin yang bersimpati kepada Islam dan umat Islam. Ini yang tidak dimiliki Amerika Serikat dan Negara-negara Barat. (Fsy)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X