KRjogja.com - BEIRUT - Pemimpin sementara kelompok militan Hizbullah mengatakan akan mengarahkan roket ke lebih banyak wilayah Israel, sehari setelah serangan udara Israel yang mematikan di Lebanon utara – jauh dari wilayah pengaruh utamanya.
Naim Qassem mengatakan Hizbullah fokus pada "melukai musuh" dan dia mengisyaratkan akan meningkatkan serangan lebih jauh ke selatan Israel. Dia menyebutkan Kota Tel Aviv dan Haifa, yang telah menjadi target serangan. Demikian seperti dilansir AP, Rabu (16/10/2024).
Hizbullah telah menembakkan sekitar 13.000 roket ke Israel selama setahun terakhir untuk mendukung perang Hamas dengan Israel di Jalur Gaza. Puluhan ribu warga Israel utara telah mengungsi dari rumah mereka dan Israel mengatakan perang yang meningkat dengan Hizbullah ditujukan untuk menghentikan roket-roket tersebut sehingga warganya dapat kembali ke rumah.
Baca Juga: 'Wadul Mas Gundul', Komika Kota Yogya 'Kumbah' Supena, Sampaikan Uneg-Uneg dan Curhat
Militer Israel mengklaim Hizbullah menembakkan lebih dari 90 proyektil ke Israel pada hari Selasa (15/10/2024), tanpa merinci lebih lanjut.
Pada hari Senin (14/10/2024), serangan udara Israel terhadap sebuah gedung apartemen di Lebanon utara menewaskan sedikitnya 22 orang. Israel mengatakan serangan itu mengenai sasaran milik Hizbullah, namun PBB pada hari Selasa menyerukan penyelidikan independen.
"Kami memiliki kekhawatiran nyata sehubungan dengan ... hukum perang," kata juru bicara kantor hak asasi manusia PBB di Jenewa Jeremy Laurence.
Baca Juga: Ledakan Jalan di Perbatasan: Tindakan Korea Utara Memicu Ketegangan Baru
Laurence mengatakan PBB telah menerima laporan yang dapat dipercaya bahwa belasan wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas.
Di Desa Aito, di jantung wilayah Kristen Lebanon, petugas penyelamat pada hari Selasa menemukan lebih banyak mayat dan sisa-sisa di reruntuhan, termasuk tubuh seorang anak.
Aito jauh dari wilayah pengaruh utama Hizbullah di selatan dan timur Lebanon. Serangan itu mengejutkan penduduk dan memperburuk kekhawatiran bahwa Israel akan memperluas serangannya lebih dalam ke Lebanon.(*)